Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Benchmarking Kematangan Personal Dalam Revolusi Mental

Benchmarking Kematangan Personal Dalam Revolusi Mental 

0. Latar belakang pertama, penting utk membuat benchmark kematangan kepribadian, krn proyek revolusi mental sptny hny berhenti di level ide.

1. Benchmark ini tujuan utamany adlh utk mngukur kematangn diri sendiri & dpt digunakn utk menilai org lain shg bs memberikan sikap yg tepat

2. Knp penting, krn skrg setiap orang skrg merasa mjd ahli, shg bebas berkomentar. bahkan pendapat bersifat opini, sering tdk ada isiny.

3. Hal ini tjd krn adanya perkembangn teknologi yg mampu memudahkn komunikasi, & telah berhasil mengubah sikap mental penggunanya.

4. Orang bisa menghujat dengan bebas di dunia maya, krn tdk brtemu langsung. Komunikasi yg sifatnya menyerang, bertebaran & tdk terkendali.

5. Akibatnya, secara emosional kmdn direspon yg setara, maka perang hujatan terjadi. Meramaikan perang kepentingan.

6. Kedua, runtuhnya adab ilmu. Hilanglah sopan santun & sikap mencari tahu. Manusia terlahir tnp tahu apa-apa. menjadi tahu karena berguru.

7. Guru dicari agar dirinya mempunyai pelita dalam perjalanan panjang, tidak tersesat sekaligus sampai tujuan.

8. Skrg Ahli ilmu dibantah dengan cara egois oleh orang-orang yang meremehkan ilmu. Ahli ilmu dihujat karena berbeda pendapat.

9. Seseorang yang belum sampai tingkatan ahli ilmu diangkat tinggi utk diikuti, hny krn berada di pihak yg sama.

10. bukan karena kebenaran yang diungkapkan, namun semata krn pendapatnya kt sukai serta mendukung kepentingan kita.

11. Seharusnya manusia belajar untuk menjadi tahu, bukan untuk cari justifikasi pemahaman sendiri dlm rangka cari kepuasan sendiri.

12. Adab ilmu menuntut utk santun dalam berguru, selalu mengambil pendapat terkuat, shg slalu siap move on. Inilah sikap mental yg hrs ada.

13. Ketiga, Revolusi mental tdk menggema. sekalipun sdh jalan 3 tahun, nmn tdk ada perubahn masy. terkesan hny retorika utk mndulang suara.

14. Prl penjelasn yg lbh detail shg bs membumi. Jk tdk mmp mndetailkn smp siap implemntasi, mk tingkatanny setara dgn gurauan di pos ronda.

15. Perlu mencermati melalui sudut pandang ttt, agar revolusi mental tidak mental. (smg tdk salah baca)

16. jk dibiarkan & tdk diperbaiki, mk jalan satu abad jg tetap ditempat. krn hny bergerak-gerak, retorika tanpa konsep yg jelas.

17. Tujuan: pertama: Hilangnya saling hujat dan saling caci-maki di dunia maya. krn di dunia nyata ternyata bisa berbeda.

18. seurakan-urakanny pemuda desa akan hormat ktk brtemu pak Lurah. senakal-nakalny remaja kota tdk semua brani bicara trbuka di dpn publik.

19. harapan dengan trsebar luasnya kultwitt ini, maka berkuranglah perang hujatan dan caci maki, krn akan memperhatikan kelasnya msg2.



20. kedua, dgn benchmark ini, setiap org bs menilai diri sendir, sdh sampai mana perkembangan kematangan personalny.

21. skaligs bs menilai org lain, shg bs tepat dlm mengambil sikap. bs mnghargai pndapat org lain, jg menanggapi org lain sesuai dgn kelasny.

22. Juga tdk salah mengambil guru, tdk salah berteman, tdk salah ambil rujukan. krn msg2 sdh mengetahui di mana kelasnya.

23. sekalipun dengan benchmark ini bukan bermaksud menutup kebebasan, krn sbetulny ckp menempatkan pd porsinya.

24. Batasan: tdk ada unsur ilmiah di dalamnya, shg tdk perlu didebat apa sumbernya.

25. tingkatan kematangan mental hanya dilihat dari pengamatan terhadap sikap orang-per-orang di dunia nyata dan maya,

26. tanpa melihat sampel dan populasi, dst. krn memang tdk ditujukan utk kepentingan ilmiah. krn unsur praktis yng dicari.

27. Aspek mental yg diamati: (1) pengelolaan perasaan, (2) tingkatan berpikir, (3) pola sikap, tingkah laku, & komunikasi.

28. jk ada aspek lain, dinilai tdk signifikan pengaruhnya, shg dikeluarkan dr semesta pembahasan.

29. pengelolaan perasaan & tingkatan berpikir adalah yg utama utk menentukan tingkat kematangan seseorang.

30. org lain bisa mengetahui dari outputnya, berupa pola sikap, tingkah laku, & komunikasi

31. shg bagian ketiga dimasukkan dalam pembahasan, krn mjd proxy utk menilai sesuatu yg abstrak di dlm diri manusia.

32. Pembahasan: Manusia mempunyai dorongan dlm dirinya, berupa kebutuhan hidup (hajat al-'udlawiyah) dan naluri (al-gharaiz).

33. dengan dorongan kbutuhan hidup, manusia brgerak utk memenuhinya, dgn segala cara.

34. Inilah tingkatan pertama, tingkatan bayi. hanya berkutat pada kebutuhan dirinya namun belum mampu mengutarakannya dgn sempurna.

35. Inilah tingkatan yg setiap orang bisa mendapatkannya tanpa melakukan apapun. Gratisan ....

36. cirinya Ungkapan tdk jelas, tdk bisa berbuat apa-apa, namun tdk bisa memaksa.

37. tingkatan minimal, yg siapapun gagal move on, mk tingkatannya baru bayi (lvl 1) sekalipun sdh bs buat bayi. XD

38. Inilah kematangan mental level 1.

39. tingkatan kedua adalah anak-anak. fokusnya msh pada dirinya sendiri, namun sdh bs mengutarakan keinginannya,

40. tanpa memperhatikan kondisi lingkungannya, yg ptg keinginannya terpenuhi.

41. org lain berjibaku pun tdk akan peduli, org lain berkorban yg ptg dirinya senang.

42. Ungkapan sdh jelas, tetap tdk bisa berbuat apa-apa, namun memaksa pihak lain utk memenuhi kebutuhan & kepentinganny.

43. Paksaan inilah yg sebetulnya justru akan mematangkan orang lain.

44. Inilah kematangan mental level 2.

45. Tingkatan ketiga adalah remaja. Tingkatan paksaan kpd pihak lain mjd lebih kuat, shg kadang fisik yang main.

46. tawuran dll adalah salah satu wujud yang nampak. Hujatan dan cacian mulai muncul di tingkatan ini.

47. Tingkatan paling njelehi bg org lain, jk gagal move on. Krn harusnya dilewati dgn sgt cepat. namun sebagian justru brenti di sini.

48. Cirinya adalah sulit dialog krn mentalnya berhenti pd bagian semua harus terpenuhi sesuai dgn keinginannya.

49. Inilah kematangan mntal level 3.

50. Sampai tingkat ketiga ini, orang masih dinilai belum bisa berpikir (illiterate). Jk terjadi massal brarti politik pendidikan tdk jalan.

51. Setinggi apapun level pendidikanny. Seluas apapun pengalaman hidupny. sebanyak apapun pengikutny. Jk mentok di lvl. 3, tetap illiterate.

52. Tingkatan keempat adlh dewasa, dlm artian sdh "literate". dirinya sdh paham, bhw ada yg perlu dipenuhi namun ada yg tdk perlu dipnuhi.

53. Jk tingkatan sebelumnya slalu ajak berkelahi, mk di tingkatan ini sdh menilai, kekuatan diri n kekuatan pihak lain.

54. Shg tdk semuanya ditantang. Sudah mudah diajak dialog. sdh banyak porsi utk brtanya.

55. Problemnya adalah mempunyai guru yg salah, teman yg menjerumuskan, rujukan yg sesat.

56. inilah kematangan mental level , yg seringkali disebut tingkatan muqallid 'am.

57. Tingkatan kelima, sudah mahir berpikir.

58. kemampuannya sudah mampu membandingkan pendapat, mengacu pendapat orang & menilainya, sekaligus membandingkan dgn pendapatnya sendiri.

59. sudah mudah diajak dialog. maksudnya adalah sdh bisa mengacu pada kekuatan argumen dan dalil.

60. Kaidah "pokoke" sdh hilang dr perbendaharaan berpikirnya, yg keluar dr pendapat n sikapnya.

61. mencari dan mencari, sampai mencapai tingkat yang meyakinkan dirinya, bahwa itu merupakan pendapat terkuat.

62. jk ketemu dgn pendapat yg lebih kuat, mk ditinggalkanny pendapatnya, ganti dgn pendapat yg lebih kuat itu.

63. krn hanya org bodoh, yg tahu pendapatnya lemah, namun tetap mengadopsinya.

64. org pandai akan mengambil pendapat yg lebih kuat, shg dirinya tetap akan terlihat pandai.

65. org bodoh akan tetap terlihat bodoh, sekalipun tetap yakin dirinya pandai.

66. Kaidah imam syafi'i cukup menjadi landasan ketika bertemu dengan perbedaan.

67. Inilah tingkat kematangan mental level 5, yg sering disebut dgn muqallid mutabi'.

68. Tingkatan keenam, tingkatan kedalaman berpikir.

69. Disinilah maqam orang-orang yang sudah mencari solusi.

70. tdk ada hujatan keluar dari orang-orang tingkatan ini. mampu melihat perbedaan dan menempatkan pada porsinya.

71. namun demikian sayangnya tidak banyak orang yg sanggup mencapai tingkatan ini.

72. keseriusan berpikir, yang diwujudkan dengan penetapan target & tujuan.

73. Mencari metode dan cara yang tepat, mencari wasilah/sarana yg tepat.

74. menguji kesemuanya dan melaksakananya, sampai tujuan benar-benar tercapai.

75. Inilah tingkat kematangan mental level 6.

76. Tingkatan paling tinggi adalah keluasan berpikir.

77. berpikir dan bertindak untuk menyelesaikan masalah yg orang kebanyakan tdk mampu menyelesaikan.

78. Stetemennya sudah menyeluruh, penuh argumen atau dalil. bukan asal menyalak.

79. Sekalipun solusinya kadang ekstrem, shg sulit dipahami orang lain.

80. Inilah tingkat kematangan mental tertinggi, level 7.

81. Demikian tujuh tingkatan kematangan mental. Silahkan mengukur diri sendiri, sdh sejauh mana move up nya.

82. dengan benchmark ini, kita bisa menilai, ditingkat mana kita sekarang berada.

83. Sampai kematian datang, tingkat kematangan berapa yang akan kita capai.

84. Inilah pentingnya Move Up, tdk sekdar Move On.

85. Bagi yg tingkatan bayi, anak-anak, atau rmaja, segeralh utk naik dan menanjak. banyak-banyak mndengar dan mncermati, jgn asal menyalak.

86. Jika ada orang yg dianggap atau menganggap dirinya sdh masuk tingkatan ke-7, tetapi keluar kaidah "pokoke", "harga mati" dan yg semisal,

87. mk sejatinya kematangan diriny baru sampai tingkatan ke-3. Tingkat ke-4 sj blm. Apa layak mjd rujukan, mjd guru yg dipatuhi n diikuti.

88. Bagi yang sudah lvel empat atau lbih, bimbinglah yg masih dibawah. Agar dunia ini kembali normal, adab ilmu kembali diagungkan.

89. kebenaran bukan karena krasnya suara, banyaknya celotehan, banyaknya "like"

90. tetapi bersandar pada argumen dan dalil, sekalipun hny dari satu orang yg tdk terpelajar.

91. karna kadang kala masyarakat adalah sekolahnya. maqamnya sdh mencapai tingkat tertinggi krn mengambil jalur "uwaisy"

92. Jk bertemu dengan bayi, rawatlah. jk bertemu dgn akan-anak, bimbinglh dgn baik n bijak. jk bertemu dgn rmaja, arahkn n didik dgn benar.

93. Jgn ditanggapi berlbihn ktiga tingkatan tsb, krn mrk sdg tahap blajar. jk ditanggapi sesuai dengan gayany, mk justru turun ke level tsb.

94. Jk sudah membenchmark diri sendiri, maka segera tentukan langkah utk menaikkannya.



95. jgn terlalu lama berada di level bawah, tetapi segera menuju maqam yg lebih tinggi.

96. org2 yng tdk mau meningkat akan menghentikan siapapun yang akan melampauinya. Waspadalah...

97. kadang kala dihambat, ditakut-takuti, ditipu, dijegal, agar tdk melampauinya.

98. krn siapapun yang telah melampauinya, tidak akan mampu lagi dipimpinnya. Inilah yg tdk diharapkan dr org2 yg gagal move up ini.

99. hilanglah pengikutnya, semakin sepi menyendiri dalam gua egoisnya. Hakikat kematian yang menyedihkan.

100. Jk membenchmark org lain, jgn diungkapkan hasil penilaian anda.

101. lakukan tratment terhadapnya, agar segera move up. treatment pun tdk perlu disampaikan, agar tdk jd salah paham.

102. Kadang kala orang cukup diberi bukti, dan tidak perlu dijawab ketika orang tersebut bertanya.

103. treatment hanya bisa diberikan kpd org2 yng mau lepas dari tempurung 123. tdk semua org mau lepas dari "kesenangan" semu ini.

104. Semoga benchmark ini bermanfaat. krn smakin sedikit org yang berada di level 123, semakin mudah hidup di dunia ini.

105. terima kasih: kpd Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani yg tlh menghasilkn kitab Syakhshiyyah Islamiyah & at-Tafkir, sbg kerangka benchmark ini.

106. kepada Syaikh Atha' Abu Rasytah yg telah memberikan pelajaran yg baik dalam urusan pembelajaran.

107. kepada semua pihak yang share dan retweet, shg kebaikan bisa tersebar merata. kita ingin khidupan yang lebih baik.

108. kepada semua yg membaca, baik yg mau move up atau yg tdk.... semoga mjd kebaikan.

109. Sy ucapkan Jazakallah khairan.

110. Wallahu a'lamu bi ash-showab.

Posting Komentar untuk "Benchmarking Kematangan Personal Dalam Revolusi Mental "