Gerakan Bubarkan HTI atau Banser ? Ini Jawaban Netizen..
Saat ini, kondisi masyarakat benar-benar menghadapi masalah yang serius. Bagaimana tidak, kita melihat dengan mata kepala sendiri, bagaimana perusahaan-perusahaan asing menguasasi sumber daya alam negeri kita, kita menyaksikan sendiri adanya fenomena pergaulan bebas yang makin liar disekitar kita dan sebagainya. Semua itu membutuhkan solusi tentunya. Namun ditengah hiruk pikuk masalah tersebut, tetap saja muncul sebuah upaya untuk memperkeruh suasana umat muslim dengan gerakan-gerakan membubarkan ormas tertentu yang berbeda pemikiran. Salah satunya dengan adanya gerakan bubarkan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia).
Beberapa waktu yang lalu sempat muncul polling di twitter dari seorang akun @eddysantri. Orang tersebut menanyakan, siapa yang lebih layak untuk dibubarkan. Dan hasil mengejutkannya bisa dilihat pada screenshot dibawah ini.
Beberapa waktu yang lalu sempat muncul polling di twitter dari seorang akun @eddysantri. Orang tersebut menanyakan, siapa yang lebih layak untuk dibubarkan. Dan hasil mengejutkannya bisa dilihat pada screenshot dibawah ini.
3 Mei 2017 Editorial Media Indonesia juga membahas mengenai opini membubarkan ormas yang katanya 'menyimpang'. Namun diluar dugaan, komentar para pembacanya banyak yang mendukung HTI. Berikut petikan beberapa diantaranya.
Ini pendapat masyarakat tentang HTI
Editorial Media Indonesia hari ini 3/5 berisi dukungan terhadap pemerintah dan Polri untuk membubarkan HTI.
Ternyata, masyarakat sudah mulai kritis terhadap pemerintah. Di kolom komentar artikel itu yang ada justru dukungan terhadap HTI. Ini beberapa kutipan
-----
−
Avatar
Shinta Wulandari Karyana
10 hours ago
Wah, hti mah pancasialis banget, cinta negara indonesia. Buktinya, hti yg paling getol meminta pemerintah membebaskan freeport, dan SDA indonesia lainnya yg dikelola asing, agar dikelola oleh anak bangsa aja. Kalau hti gak cinta indonesia, mana dibela-bela kepentingan bangsa, rakyat indonesia om.
3 Reply
−
Avatar
Emilda
13 hours ago
Kalau dianggap menyimpang, harus ditunjukkan di bagian mana penyimpangannya. Kalau dianggap membuat resah masyarakat, masyarakat yg mana? Bukankah pemikiran HTI sejalan dg tujuan kemandirian dan kedaulatan yg dicita2kan negara ini. Selama ini HTI lah yg tdk pernah berhenti menolak dan memperjuangkan penjualan aset2 SDA negara ini kpd asing yg menyebabkan negara ini tdk mampu mengatasi kemiskinan yg makin terpuruk. HTI jg bersuara keras thd upaya separatisme. Hal ini menunjukkan bhw HTI mencintai kesatuan bg negara ini. Sebelum menolak ide Khilafah dg 'pemikiran yg hanya di permukaan' ada baiknya temukenali dulu konsep itu dg berdiskusi dg HTI
3 Reply
−
Avatar
Mas Rofi
4 hours ago
Runtuh sudah kepercayaan sy ttg kredibilitas media yg konon "besar ini". Fakta kok gak faktual alias cuma spekilasi. Coba, mana yg bisa dibultikan:
1. Hti intoleran...? Anti kebhinekaan? Kapan hti mengusik ibadah orang lain/sulu lain? Jubirnya aja pernah diundang ceramah di hadapan para pendeta (200 an). Efendi Simbolon, Maruarar Sirait, Kwik Kian Gie, pernah jadi nara sumber diskusi umum hti.
2. Anti pancasila? Pancasila versi liberal dan atheis sih iya... Buktinya hti yg getol menolak uu/kebijakan liberal (swastanisasi sektor publik, private public pertnership, hph, lgbt, bpjs, perda miras, dll). Sulit menemukan ormas Islam model ginia, tahu agama, politik, & tata kelola negara sekaligus.
3. Memecah belah? Redaktur perlu ikut acara kunjungan rutin hti kayaknya...
4. Tuduhan apa lagi coba...? Punya dana sendiri? Iya. Coba cari proposal permihonan dana dari hti di kantor2 pemerintah/swasta. Bedakan dg yg lain...! Ini masalah kemandirian. Kalo gak..., nanti bisa terkooptasi, jadi operator kekerasan demi uang, jadi tukang palak proyek.
Semoga bangsa ini bisa berfikir jernih dan bijak.
2 Reply
−
Avatar
Ahmad Fahrur Rozi
5 hours ago
*
Yth. Redaktur @mediaindonesia, anda sebaiknya tdk memuat fakta sepotong-sepotong. Silakn juga memuat penjelasan pasal 59 UU no 17 thn 2013, bahwa yg dimaksud "faham bertentangan dgn Pancasila adalah faham atheisme, marxisme dan Leninisme". Menurut #editorialMI apakah HTI yng mengusung Faham Islam dn Ajaran Islam adl Anti-Pancasila??
Redaktur MI, hati-hati, anda sudah mnyinggung SARA, krn mmbenturkn faham Islam yg dikampanyekan HTI dg Pancasila. Hati-Hati, bisa-bisa umat islam mengecap anda Media Anti-ISLAM.
2 Reply
−
Avatar
Lala Laila
5 hours ago
Sebaiknya penulis berdiskusi dahulu dg pihak terkait (red:HTI) sblm menulis artikel yg tidak berdasar dan terkesan memprovokasi.
1 Reply
−
Avatar
Fifit
6 hours ago
Isi tulisannya cenderung manas-manasi hati tanpa bukti, tanpa ngajak mikir. Kalau lah tuduhan sesat dan menyimpang dr penulis terhadap HTI benar, beri kami fakta dan penjelasan.
Dan kalau penulis ingin meminta penjelasan tentang dalil khilafah wajib, insyaallah banyak yg bisa menjelaskan.
1 Reply
−
Avatar
Yani Kaunar
9 hours ago
Para kapital makin terjepit
Umat makin paham siapa monster sejati yang menghancurkan indonesia.
Para penguasa mancari-cari kesalah. Seperti opini yang dibuat saat ini.
Siapa membuat negara indonsia di kuasai asing? Apakah oramas HTI?
UUD di buat sesuai pesana. Pesanan siapa? Para penguasa.
Dibilang cinta NKRI dan pancasila, mana? Munafik. Indonesai gawat darurat dari segala linik.
Dibilang masih eksis dan akan terus eksis jika empat pilar, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, kukuh menopangnya. Mau eksis gimana mereka sendiri yang menghanjurkan.
Kerasa yhaaa maksa nya mau bubarin ormas2 penjuang khilafah.
Apa yang mereka buat membenturkan pancasila dengan khilafah
Cari tahu dulu siapa pelaku sejati yang menghancurkan indonesai.
Jika dengan seenaknya mau main-main bubarin oramas2, maka kita patut bertanya ini rezim apa sebenarnya?
see more
1 Reply
−
Avatar
khusnulkhatimah
9 hours ago
Mengutip pernyataan, "HTI secara fisik memang antikekerasan, tetapi misi mereka sangat berpotensi menciptakan disharmoni."
Potensi terjadi disharmoni karena kurang komunikasi. Saya melihat HTI cukup terbuka untuk melakukan diskusi terkait ide-ide serta paham-paham mereka. Jika melihat setiap kegiatan mereka, justru solusi konkrit untuk mampu membawa negeri ini ke arah lebih baik yang mereka bawa. Sekarang pertanyaannya, siapa yang menutup diri?
1 Reply
−
Avatar
Mufti
9 hours ago
Saya justru sedang berpikir, pengamalan Pancasila yg sejati itu seperti apa sih? Ala Soekarno, Soeharto, presiden2 berikutnya, atau ala Jokowi sekarang? Gimana sih penerapan Pancasila itu? (*selain dihafal) Di sisi lain, apa sih yg paling penting dan utama di negara kita,, bukankah kesejahteraan masyarakat? Sebelum bicara yg lain2 yg tidak ada buktinya, pemerintah harusnya mampu dulu menjamin kesejahteraan, stabilitas, kebutuhan pangan, sandang, pendidikan, kesehatan, dsb. Berapa juta yg miskin, kurang gizi, putus sekolah, dll,, itu gara-gara siapa? Hitung dulu utang luar negeri yg bukannya lunas malah ditambah). Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, semut di seberang lautan tampak. (Belum bicara kepolisian yg semakin tidak bisa dipercaya saat ini; internalnya saja banyak peer woy!)
1 Reply
−
Avatar
Arini Azzaharah
10 hours ago
Nyontek di atas, "Demi keberlangsungan bangsa ini, kita mendesak negara tak lagi memberikan ruang meski cuma seinci bagi kelompok/orang untuk meneruskan kebohongan mereka", miris soalnya ngeliat banyak yang ngaku 'lebih' sejalan dengan Pancasila, cinta NKRI, tapi justru nggak mencerminkan 'pengakuannya'. Yang korupsi, yang jual aset negara, yang malak rakyat, seringnya ngakunya cinta Indonesia lo :D
1 Reply
−
Avatar
M.Makhfudz
14 hours ago
HARUS DI BEDAKAN ORMAS KRITIS DENGAN ORMAS YG PERJUANGANNYA LANGGAR IDEOLOGI BANGSA....!!! JANGAN KELIRU MEREKA KRITIS KARENA BIKIN PENGUASA GUSAR MASUKAN KATA MENYIMPANG
1 Reply
−
Avatar
Disa Syuhada
2 hours ago
Penulis yg mengaku cinta pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika, mekanisme pengaturan publik apa yg Anda tawarkan agar Indonesia bisa bebas praktik korupsi, aset negara dan SDA tidak dikuras negara penjajah, kemiskinan berkurang, pedofilia hilang, prostitusi dan pornografi lenyap, harga-harga barang tidak naik melambung dan mencekik rakyat, kesehatan dan pendidikan gratis bisa diakses seluruh rakyat, seluruh ras agama dan etnis hidup harmonis bersama, dan masih banyak persoalan Indonesia yang lain.... mekanisme pengaturan apa yg Anda tawarkan untuk mewujudkan hal-hal diatas?
Karena HTI sudah mempunyai solusinya rinci di kitab2 mereka, solusi yg mereka tawarkan bukan hanya bisa diterapkan di Indonesia, tapi cocok untuk SELURUH DUNIA. Karena solusi ini bukan HTI yg ngarang sendiri, tapi sumbernya dari Al-Qur'an dan As-Sunnah, yg digali oleh pendiri HT. Apa Anda baru tahu, atau belum nyari tahu?
Kalo Anda sendiri gak punya solusi lengkap, komprehensif, dan tuntas untuk seluruh permasalah Indonesia yg sekarang sedang dihadapi, lebih baik duduk bersama dan diskusi secara intelektual di kajian2 HTI yg selalu membuka pintu lebar2 untuk siapa saja, biar fair dan membuktikan bahwa kita benar-benar cinta Indonesia
see more
Reply
−
Avatar
Husna
2 hours ago
Kecewa dg media yg kian menunjukan posisinya sbg media provokatif!
Sejauh pantauan saya, isu anti Pancasila, anti NKRI dan UUD 45 saat ini hanya jd alat melegitimasi pemberangusan gagasan politik yg bersebrangan dg rezim berkuasa. Apa yg salah dg gagasan khilafah yg bagi umat Islam adalah bagian dr syariat? Mana yg lebih bahaya bg pancasila, nkri dan kebinekaan antara gagasan khilafah yg di tawarkan HTI secara elegan dan tanpa kekerasan dg paham liberalisme sekulerisme permisifisme yg justru terang2n bahkan legal dijajakan di tengah2 masyarakat hingga bangsa ini nyaris jatuh pd kehancuran dan berbagai krisis di berbagai bidang kehidupan...?
Saat HTI intens mendidik umat agar menjaga akhlaq, peduli generasi, menjauhi maksiat, melek politik, anti penjajahan dll, bukankah sistem yg diterapkan justru membuka berbagai celah kerusakan? Budaya korupsi, kerusakan moral generasi, pembodohan umat, penjarahan asing dan aseng justru telanjang di hadapan mata, dikukuhkan oleh berbagai kebijakan negara bahkan oleh UU. Tidakkah takut generasi kita makin rusak, lemah dan terjajah?
Jangan terus bodohi masyarakat dg isu pro atau anti pancasila. Atau isu pro atau anti NKRI. Tidakkah anda lihat, bahwa musuh kita adalah sistem kapitalisme neoliberal yg diterapkan? Sistem yg membuat bangsa ini tak berdaya membangun kemandirian ekonomi dan politik. Tak berdaya mencegah serangan budaya bebas yg merusak generasi. Tak berdaya mencegah semangat separatisme akibat merebaknya ketidakadilan dan kemiskinan!
Jika anda tak setuju konsep yg ditawarkan HTI untuk menyelamatkan bangsa ini, lantas apa yg anda tawarkan untuk bangkit dr berbagai krisis ini!?
Hadapi tawaran pemikiran HTI dg pemikiran. Krn setau sy modal dan perjuangan HTI hanyalah ngasong pemikiran. Jadi Lawan dg fair dan intelek, jangan pake pendekatan kekuasaan. Dan biarkan rakyat yg menilai krn mrk tdk bodoh. Kecuali jika rezim ini mmg ingin tercatat sbg rezim otoriter dan represif yg menjadikan demokrasi hanya sebagai kedok belaka.
see more
Reply
−
Avatar
warman sobandi
12 hours ago
Sebaiknya menteri terkait harus berpikir out of the box dan berinovasi. Jangan kalau tidak terdaftar di kementriannya lalu mengatakan tidak bisa memberi sangsi. Berpikirlah kreatif untuk menindak ormas yang tidak sejalan dengan 4 pilar kebangsaan, berkoordinasilah melalui kemenko agar bisa membahas dengan kemenhumkam dan kemenlu. Sebaiknya presiden meninjau dan mengevaluasi menteri2 yg cara berpikirnya masih old fashion.
Reply
−
Avatar
Mamat Rachmat warman sobandi
44 minutes ago
WS jika anda faham, gagasan HTI apa yg bertolak belakang dgn 4 pilar kebangsaan. Silakan sebutkan , jangan membeo pada penulis yg argumentasinya tendensius tidak berdasar. Apa mau ikut gak pinter juga? Mikiiir....mikiiir.!
======================
Menurut kami, upaya memperbaiki masyarakat saat ini sudah banyak dilakukan dari berbagai sisi. Namun belum juga mendapatkan hasil yang optimal. Jika syariat Islam mampu memberikan solusi, apakah pantas sebagai muslim kita menolak syariat dari Nya?
Posting Komentar untuk "Gerakan Bubarkan HTI atau Banser ? Ini Jawaban Netizen.."